Selasa, 21 April 2020

Melepaskan Gara


*LATIHAN MENULIS CERPEN*

Melepaskan Gara

PUTIH, gemuk, dan lembek, seperti gajih. Namanya belatung. Kelak, ia akan menyembul dari lubang telingamu dan menggerogoti kenangan-kenangan di dalam kepalamu. Tanpa sisa! Semua kenangan di dalam kepalamu lalu sempurna hilang. Bahkan termasuk nama anakmu, Gara. Lengkapnya, Kynan Garawiksa.
Kubergidik membayangkan hal yang akan terjadi padaku kelak, tak hanya padaku, tapi juga akan terjadi pada semua orang. Kulihat album foto, sangat kurindukan Gara anakku. Hari ini ia akan merantau ke Salatiga, berkuliah di sana. Rasanya sulit sekali melepas anakku itu. Dia anak pertamaku yang sangat kusayang. Dia mirip sekali dengan bapaknya. Tetapi, sifatnya mirip sekali denganku. Sedari kecil dia sangat menyukai musik. Dia anak yang ramah, tapi kalau sudah marah, hmm, siapa pun akan takut jika melihatnya. Dia punya banyak sekali teman, dari dalu semenjak sekolah selalu ada saja teman yang bermain di rumah. Dia mandiri. Terkadang teman-temanku sering meledek kalau aku dan Gara dewasaan Gara. Hahahah. Tentu saja itu salah.
Hmmm. Gara, ibu merindukanmu nak. Bisikku. Suamiku sudah lelah membujukku untuk tidak meratapi kepergian Gara. Tapi tetap saja, aku tak bisa. Gara darah dagingku.
Dering telepon selulerku berbunyi, dengan tergesa kuraihnya, senyum tersirat dibibirku, ya ini, Gara anakku!
“Halo Ra, sudah sampai?” Tanyaku tak sabar mendengar ceritanya.
“Iya bu, sudah. Ini lagi istirahat di kamar, sebentar lagi aku mau mandi lalu makan bekal dari ibu. Besok baru aku mulai berkenalan dengan teman-teman di sini. Ya doain Gara ya bu, biar Gara betah di sini dan cepat lulus biar bisa pulang ke rumah.” Ucap Gara.
“Iya Ra. Amin. Baru 1 hari gak liat kamu, ibu sudah kangen loh. Kalau nanti ada libur, pulang ya nak.” Ucapku.
“Iya bu. Yasudah, aku mandi dulu ya bu.”
“Iya Ra. Hati-hati ya kamu di sana. Jaga diri.”
“Iya bu, tenang saja. Sudah dulu ya bu.” Gara pun mematikan teleponnya. Aku kembali gusar.
Kutatap foto Gara saat wisuda SMA lalu. Ah, Gara, sulit sekali melepas kepergianmu nak, ibu rindu. Bisikku pada foto itu.

0 komentar:

Posting Komentar