Melepaskan
Gara
PUTIH, gemuk, dan lembek,
seperti gajih. Namanya belatung. Kelak, ia akan menyembul dari lubang telingamu
dan menggerogoti kenangan-kenangan di dalam kepalamu. Tanpa sisa! Semua kenangan
di dalam kepalamu lalu sempurna hilang. Bahkan termasuk nama anakmu, Gara.
Lengkapnya, Kynan Garawiksa.
Kubergidik membayangkan
hal yang akan terjadi padaku kelak, tak hanya padaku, tapi juga akan terjadi
pada semua orang. Kulihat album foto, sangat kurindukan Gara anakku. Hari ini
ia akan merantau ke Salatiga, berkuliah di sana. Rasanya sulit sekali melepas
anakku itu. Dia anak pertamaku yang sangat kusayang. Dia mirip sekali dengan
bapaknya. Tetapi, sifatnya mirip sekali denganku. Sedari kecil dia sangat
menyukai musik. Dia anak yang ramah, tapi kalau sudah marah, hmm, siapa pun
akan takut jika melihatnya. Dia punya banyak sekali teman, dari dalu semenjak
sekolah selalu ada saja teman yang bermain di rumah. Dia mandiri. Terkadang
teman-temanku sering meledek kalau aku dan Gara dewasaan Gara. Hahahah. Tentu
saja itu salah.
Hmmm. Gara, ibu
merindukanmu nak. Bisikku. Suamiku sudah lelah membujukku
untuk tidak meratapi kepergian Gara. Tapi tetap saja, aku tak bisa. Gara darah
dagingku.
Dering telepon selulerku
berbunyi, dengan tergesa kuraihnya, senyum tersirat dibibirku, ya ini, Gara
anakku!
“Halo Ra, sudah sampai?”
Tanyaku tak sabar mendengar ceritanya.
“Iya bu, sudah. Ini lagi
istirahat di kamar, sebentar lagi aku mau mandi lalu makan bekal dari ibu.
Besok baru aku mulai berkenalan dengan teman-teman di sini. Ya doain Gara ya
bu, biar Gara betah di sini dan cepat lulus biar bisa pulang ke rumah.” Ucap
Gara.
“Iya Ra. Amin. Baru 1
hari gak liat kamu, ibu sudah kangen loh. Kalau nanti ada libur, pulang
ya nak.” Ucapku.
“Iya bu. Yasudah, aku
mandi dulu ya bu.”
“Iya Ra. Hati-hati ya
kamu di sana. Jaga diri.”
“Iya bu, tenang saja.
Sudah dulu ya bu.” Gara pun mematikan teleponnya. Aku kembali gusar.
Kutatap foto Gara saat
wisuda SMA lalu. Ah, Gara, sulit sekali melepas kepergianmu nak, ibu rindu.
Bisikku pada foto itu.
0 komentar:
Posting Komentar